Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

100 Puisi Perpisahan Cinta Paling Sedih dan Bikin Menangis Pilu Meneteskan Air Mata

Dalam kehidupan dunia yang sementara ini, perpisahan adalah sesuatu yang pasti akan terjadi, menghampiri setiap insan. Misalnya seorang kekasih berpisah untuk sementara dengan kekasihnya yang pergi ke luar kota. Semua itu terasa menyedihkan.

Di bawah ini contoh puisi perpisahan cinta yang sangat sedih dan akan membuat anda menangis meneteskan air mata. 


1. Kapan Kita kan Bersua Lagi ? 

karya : Arif Rahmawan

Semestinya dengan lapang dada
Aku harus merelakan kepergianmu
Sebagaimana aku pernah menerima kehadiranmu

Kau kan berlalu, pergi
sebagaimana kau pernah datang
di sampingku

Seharusnya semua biasa saja
kita bukan siapa-siapa
kita juga tidak saling mengenal
sebelumnya...

Ingatkah kau
Kita berjumpa
di sela riuhnya waktu
sibuknya hari-hari


Kau hadir
begitu sederhana
namun penuh rasa percaya diri
membuatku terkesima
terus memandangmu

Hingga tanpa sengaja
sepasang mata kita beradu
aku tertegun
terjebak
dalam keteduhan sepasang bola matamu
begitu bening
menenteramkan hati

Belum sempat kukatakan rasaku
tak kujumpai lagi
langkah-langkah kakimu
di sisiku

Kau pergi
tanpa pesan
hanya senyum
penuh misteri

Membiarkanku sendiri
memeluk sepi

Entah, kapan lagi kita kan bersua? 


2. Selamat Jalan, Impianku
karya : Arif Rahmawan
Kau adalah seorang seniman
seorang pelukis
yang begitu piawai mewarnai hidupku
dengan warna-warni yang begitu indah
menghapus buram hari-hariku
melenyapkan hampa harapanku

Tuhan mengirimmu
agar aku berani menapaki jalan terjal
menyeka debu-debu jalanan
dan menghalau rintangan
yang menghadang

Rasa bahagia memenuhi seluruh hidupku
Begitu damainya dunia ini'
berkat kehadiranmu

Saat semua begitu indah
saat bunga-bunga terus mekar di hatiku
kau katakan salam perpisahan
"Maaf, kita hanya berteman"


3. Kala Cinta Berakhir di Sini 
karya : Arif Rahmawan
Di sinilah kau mengakhiri harapanku
Di tempat ini kau memupuskan impianku

Engkaulah harapanku
impianku

Begitu saja kau tutup semua itu
bagai seorang penjaga toko
menarik ke bawah rolling door
menutup tokonya
kala malam tiba

Namun kau lebih dari itu
membuatku bibirku terdiam
sementara batinku lebih dari itu
membeku

Di tempat inilah
di atas kursi di trotoar jalan
di depan toko mainan anak

pipimu basah air mata
kau terbata-bata berkata

"Kita tidak boleh bersama lagi
Aku akan pergi jauh
meninggalkanmu"

Lalu bergegas kau pergi
tanpa bisa kukejar lagi

Hujan pun turus
menemaniku 
duduk sendiri
menatap lalu lalang
kendaraan berjuang di antara hujan.


4. Kisah yang Tak Berakhir Manis
karya : Arif Rahmawan

Di atas jembatan kayu 
dengan air jernih mengalir di bawahnya

kita berdiri
termangu 
sepi

menatap kosong senja merah
yang tergesa-gesa tenggelam
di ufuk barat

Aku mencuri pandang
rambutmu berkibar-kibar
dibelai angin
lembut

Seraut wajahmu
yang dahulu sering kupandang dari kejauhan
Kini begitu dekat
hampir membuatku ingin memelukmu

Namun hanya batin yang bicara
penyesalan datang
menusuk-nusuk relung-relung jiwaku

Senja semakin gelap
Ini genggam tangan terakhir
dari sepasang hati
dari kasih yang tak terucap
rindu yang tak pernah selesai

Andai kukatakan
Andai kusampaikan

Namun semua terlambat
Takdir menunjukkan kekuasaannya
memisahkan hatiku hatimu

Selamat tinggal
selamat menempuh hidup baru

2 Juni 2020

5. Air Mata ini Menetes Karenamu
karya : Arif Rahmawan

Pupus sudah impian manisku tentangmu,

Harapan yang begitu indah kubangun satu demi satu
Runtuh seketika
Hatiku hancur berkeping-keping
Setelah menerima surat undangan yang
Bertuliskan namamu

nama yang selalu ada dalam hatiku
yang selalu membuatku tak mampu
menyebutnya tanpa gejolak dalam dada

Air mataku menetes tak terbendung
Jatuh tepat di atas nama itu

Kekasih,
Sekian lama kita bersama
Rupanya engkau hanya menganggapku teman semata

Setelah aku jatuh cinta dengan segala pesona yang ada pada dirimu
Keramahanmu
Kerianganmu
Perhatianmu
Dan manis senyummu kepadaku

Kini kau tinggalkan aku sendiri
Hanya bisa memeluk semua kenangan bersamamu

dalam dingin malam yang berembun
Air mata ini makin deras mengalir

6. Air Mata Perpisahan
karya : Arif Rahmawan

Jabat tangan ini
menandai perpisahan di antara kita berdua

Riuh deru motor yang lalu lalang
di dekat taman ini

seriuh hatiku yang semakin gundah
harus berpisah denganmu

Atas nama kehendak orang tua
kau tak kuasa menolaknya,

kita harus mengakhiri semua mimpi indah
dan selalu menari-nari di pelupuk mata
yang dahulu kita rangkai
hari demi hari
dan berharap semua itu akan menjadi nyata
dan abadi

Ternyata semuanya hilang sudah hari ini

Air matamu menetes membasahi punggung tanganku
menyisakan perih yang mendalam
menggores hatiku
menjadi luka yang sulit untuk diobati

Selamat tinggal kekasih
Semoga engkau bahagia

7. Terpesona Sepasang Mata Indahmu
Karya: Arif Rahmawan

Di atas roda dua sepeda motor tua
yang sedang melaju pelan ini

Aku hanya bisa senyum-senyum sendiri
Sambil sesekali menggeleng-gelengkan kepala
Ku Terbayang-bayang denganmu
Ku terkenang-kenang dengan pesonamu
Wahai, dambaan hatiku

Aku terpesona dengan sepasang bening bola matamu
Yang kupandang pada perjumpaan pertama kita, kemarin

Menatap bening bola matamu
Membuatku merasakan kesejukan yang tak terperi
bagai tetes-tetes hujan
Yang membasahi hatiku yang gersang
Laksana gurun pasir

Aku jatuh cinta kepadamu

Katamu dulu
Aku telah membuatmu jatuh cinta
Dan tak mungkin berpaling dariku

Katamu dulu
Aku adalah anugerah
Terbesar dalam hidupmu

Katamu dulu
Hatimu tercipta hanya
Untuk diriku

Sayang, Itu dulu
Sekarang,
Setelah sekian waktu berlalu
Setelah kau mengenal sahabatku

Semua kata manis yang dulu kau katakan kepadaku
Begitu saja kau katakan kepadanya

Bagimu, dia telah membuatmu jatuh cinta
Bagimu, dia adalah anugerah terbesar dalam hidupmu
Bagimu, hatimu diciptakan hanya untuknya

Kau, seorang dengan mulut manis
Yang pernah melelehkan hatiku
Ternyata tak lebih
Dari ular berbisa
Memangsa siapa saja yang terlena

8. Senja di Bukit Cinta
Karya : Arif Rahmawan

Di bukit ini
kita pernah menghabiskan senja bersama
Menjadi saksi serombongan burung-burung
beterbangan pulang ke sarang mereka

Saat itu, senja merah tampak begitu indah
Di antaranya tampak awan berarak
Yang tiba-tiba menyerupai bentuk hati

Sambil berpandang-pandangan
Kita menamai bukit ini dengan bukit cinta

Hari ini, semua kenangan  indah bersamamu di bukit cinta kita ini
Telah musnah
Hilang bagai awan berbentuk hati
yang kemudian memudar terbawa angin


Kekasih, kelak jika kau sempat kemari
Bersama pasangan hidupmu
Atau putra-putrimu

Tabahkanlah hatimu
Jangan sampai raut wajahmu
Menggoreskan kesedihan sedikitpun

Cerialah, lupakan kenangan bersamaku
Anggap saja ia adalah robekan kertas dalam buku takdirmu
yang terbuang ke tempat sampah

Biarlah bukit cinta ini menjadi saksi
Kita pernah mencoba merangkai janji
Berharap sehidup semati
Namun kandas karena adat dan tradisi

Posting Komentar untuk "100 Puisi Perpisahan Cinta Paling Sedih dan Bikin Menangis Pilu Meneteskan Air Mata"